Jawa Timur dalam Status Darurat Narkoba, GP Ansor Serukan Tindakan Serius

Malang, Sudutpasuruan.com – Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur menyatakan bahwa provinsi ini tengah menghadapi situasi darurat narkoba. Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur, tercatat 5.000 hingga 6.000 kasus penyalahgunaan narkoba setiap tahunnya, menjadikan provinsi ini sebagai wilayah dengan angka kasus tertinggi kedua di Indonesia.

“Jawa Timur saat ini dalam kondisi darurat narkoba,” ujar Wakil Ketua Departemen Kesehatan dan Anti Narkoba PW GP Ansor Jatim, Abdul Ghoni, dalam pembukaan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Peta Gerakan Narkoba di Jawa Timur: Pola Jaringan dan Strategi Pencegahan”, yang berlangsung di Mini Blok Office, Kota Malang, Senin (17/3/2025).

Ghoni menekankan pentingnya keseriusan pemerintah dalam menangani peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah ini. Ia mengungkapkan bahwa kader-kader GP Ansor yang tersebar hingga tingkat RT kerap memberikan laporan mengenai maraknya peredaran barang terlarang tersebut.

“Kader Ansor di tingkat RT terus memberikan laporan mengenai meningkatnya peredaran narkoba. Ini membuktikan bahwa permasalahan ini sangat serius dan membutuhkan tindakan tegas,” katanya.

Lebih lanjut, Ghoni menekankan bahwa upaya pemberantasan narkoba harus melibatkan kerja sama dari berbagai pihak. Ia mengingatkan bahwa ancaman narkoba dapat merusak bangsa serta mengancam masa depan generasi muda.

“Bahaya narkoba harus menjadi perhatian utama karena dapat melemahkan bangsa ini, bahkan mengancam keberlangsungan generasi penerus kita,” tegasnya.

Rapat Koordinasi dan Buka Puasa Bersama

Selain FGD, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi dan Buka Puasa Bersama Departemen Kesehatan dan Anti Narkoba se-Jawa Timur. Acara ini menjadi forum diskusi mendalam mengenai strategi pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba di wilayah tersebut.

Subhan dari PC GP Ansor Bangil yang turut hadir dalam kegiatan ini mengajak para pemuda, khususnya di Kabupaten Pasuruan, untuk menjauhi narkoba serta tidak tergoda untuk mencoba barang haram tersebut.

“Narkoba hanya akan merusak hidupmu dan menghancurkan masa depanmu,” ujarnya dengan tegas.

Ia juga mengingatkan dua kemungkinan yang akan dihadapi oleh para pengguna narkoba yakni akan berhadapan dengan hukum dan ditangkap polisi atau berakhir kehilangan nyawa.

Dengan adanya kegiatan ini, GP Ansor Jawa Timur berharap dapat mendorong langkah-langkah konkret dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di provinsi ini. (Red.)