SEPUTAR PASURUAN RELIGIUS VIRAL POLITIK JELAJAH WISATA SENI KERAJINAN NEWS SEPUTAR AKTOR LIPUTAN STREET PHOTOGRAPHY SPORT INTERNASIONAL LINTAS HARIAN LIHAT SEMUA KATEGORI

Mengapa di Pasuruan Pasangan Calon Eksekutif Yang Tak Ada Lawannya di Sebut Lawan Bumbung Kosong

Zona Waktu 1:25 PM, 2 Februari 2025
-Kategori: Sudut Pasuruan

Flashback ke masa lampau pada tahun 1686, Untung yang kala itu telah berjasa menumpas bandit kondang pimpinan Surapati, sekaligus membantu kerajaan Mataram membereskan pemberontakan di Banyumas, ia juga tengah berjuang melawan penjajahan kompeni belanda sehingga diangkat menjadi Adipati Pasuruan oleh kerajaan Mataram, sekaligus dianugerahi keris Surapati.

Pahlawan Untung mendapat penyematan tambahan nama Surapati di belakang namanya, praktis ia selanjutnya disebut Untung Surapati.

-Baca juga: Bintingan Menjadi Spot Mancing Favorit di Pasuruan

Pengangkatan Untung Surapati sebagai Adipati ditandai dengan pemberian mandat Raja Mataram Amangkurat II, yang diberikan kepada Untung Surapati melalui utusan raja dan mendapat gelar sebagai Adipati Aria Wiranegara. Mandat pengangkatan Untung Surapati sebagai Adipati Pasuruan tersebut diberikan dan dibungkus dengan wadah yang disebut bumbung.

Bumbung merupakan wadah khusus terbuat dari bambu, bentuk bumbung yang apabila dijaman sekarang dapat disamakan mirip seperti tempat ijasah atau sertifikat yang diterima mahasiswa pada waktu wisuda.

Pemberian bumbung oleh Amangkurat II kepada Untung Surapati menjadi simbol dimulainya Pasuruan sebagai bentuk pemerintahan daerah setara tingkat dua, yang oleh Pemerintah Kota Pasuruan di nisbahkan sebagai awal berdirinya Pasuruan sebagai pemerintahan kota dibawah pemerintahan provinsi Jawa Timur. Yang apabila dihitung sejak tahun 1686 genap Kota Pasuruan telah berumur 339 tahun tepatnya sejak 8 Februari 1686 tahun masehi.

-Baca juga: Resmi Di Tetapkan, Pasangan Rusdi-Gus Shobih Resmi Menjadi Pemimpin Pasuruan

Perayaan peringatan hari jadi kota Pasuruan selalu dimulai dengan perayaan arak-arakan Bumbung yang dibawa oleh duta kota Pasuruan bernama Cak dan Ning. Perayaan tersebut menandakan dan menjadi tradisi bagaimana prosesi penobatan adipati Pasuruan masa silam dalam menerima titah sebagai pimpinan daerah di bawah kerajaan Mataram, yang hingga kini terus dilestarikan dari tahun ke tahun.

Lalu bagaimana bisa pasangan tunggal di Pasuruan baik itu Kabupaten maupun Kota menjadi istilah melawan bumbung kosong?. Kembali lagi secara historis bahwa bumbung diidentikkan dengan wadah titah raja atau mandat untuk menjadi seorang adipati di Pasuruan, sehingga praktis bumbung kosong adalah istilah mandat yang semu yang jika lawan bumbung kosong dalam pilkada sudah dipastikan bakal menang pasangan tunggal tersebut.

(Chas)

-Baca juga: Warga Kayukebek Geram, Desak Penangkapan Pelaku Pencabulan Anak 13 Tahun

author

Abdul Wahab

Sarankan Edit Report Peristiwa Share

Join Komunitas WhatsApp @Sudut_Pasuruan - .com


Topik Lainnya