Prabowo Hibahkan 20.000 Hektare Lahan di Aceh untuk Konservasi Gajah Sumatra

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, meninjau lahan seluas 20.000 hektare milik Presiden Prabowo Subianto di Aceh yang akan dijadikan area konservasi gajah Sumatra.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen Presiden Prabowo yang berencana menyumbangkan lahan tersebut kepada World Wildlife Fund (WWF) untuk konservasi gajah di Aceh. Inisiatif ini muncul setelah pertemuan Presiden Prabowo dengan Raja Inggris, Charles III, pada November lalu, di mana WWF awalnya meminta 10.000 hektare, namun Presiden Prabowo memutuskan untuk memberikan 20.000 hektare.

-Baca juga: Forkopimda Pasuruan Lakukan Pemantauan Harga dan Stok Bahan Pokok Jelang Ramadhan

Menteri Kehutanan menargetkan rencana induk area konservasi ini selesai pada April 2025. Program ini diharapkan menjadi solusi nyata terhadap ancaman ekologis dan konflik antara gajah dan manusia di Aceh. Selain itu, ini merupakan implementasi pertama pelestarian satwa dilindungi di luar kawasan konservasi, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menyambut baik inisiatif ini dan berharap dapat mengatasi konflik antara gajah dan manusia dengan membangun koridor ekologi sebagai proyek percontohan.

Edhy Prabowo, Direktur Utama PT Tusam Hutani Lestari (THL), yang mengelola konsesi hutan pinus di Aceh, menyatakan kesiapan mendukung program ini sebagai bagian dari komitmen Presiden Prabowo terhadap lingkungan.

Diharapkan, dengan realisasi hibah lahan ini, konflik antara gajah dan manusia dapat diminimalkan, serta keseimbangan ekosistem di Aceh terjaga demi kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitarnya.