Randupitu Melaju Pesat: Keseriusan Program Pemdes Menjadikannya Role Model Kabupaten Pasuruan

Keseriusan Pemdes Randupitu Wujudkan Desa Digital Mendapat Pengakuan Legislator Pasuruan

Keseriusan Pemerintah Desa (Pemdes) Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, dalam mewujudkan program Desa Digital mendapat apresiasi dari para legislator Kabupaten Pasuruan.Pada Minggu malam (29/12/2024), Pemdes Randupitu kembali melanjutkan langkah inovatifnya dengan menggelar acara pembinaan dan pemberian insentif untuk Ketua RT dan RW di Balai Desa.

Dalam kegiatan ini, mereka diajarkan praktik digitalisasi.Dua legislator Kabupaten Pasuruan, Ketua DPRD Samsul Hidayat dan Anggota Komisi I Nik Sugiarti, turut hadir dalam acara tersebut. Keduanya menyebut bahwa Randupitu telah berhasil menjadi pelopor dalam penerapan digitalisasi di tingkat desa.

-Baca juga: Yayasan Supporter Pasuruan Jenguk Korban Perampasan dan Kekerasan Di Raci, Serta Salurkan Donasi

Nik Sugiarti bahkan mengakui bahwa dirinya harus banyak belajar dari Randupitu. Ia menyebut Pemkab Pasuruan masih tertinggal jauh dibandingkan langkah cepat yang diambil Pemdes Randupitu.”Harus diakui, Pemkab berjalan satu langkah, sementara Randupitu sudah sepuluh langkah di depan.

Meski begitu, semua harus tetap berinduk kepada Pemkab terkait sistemnya,” jelasnya.Ia juga berencana mendorong seluruh desa di Kabupaten Pasuruan untuk mengikuti jejak Randupitu.

Menurut Nik, desa ini sudah pantas dijadikan role model.”Di tahun 2025, Pemkab akan mengadakan bimbingan teknis untuk semua desa terkait digitalisasi. Tapi sepertinya, meskipun Randupitu tidak ikut bimbingan itu, mereka sudah melaju dengan pesat,” tambahnya sambil berkelakar.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, menegaskan bahwa penerapan desa digital adalah kebutuhan mutlak. Ia mengakui Randupitu sebagai salah satu pionir dalam penerapan konsep ini.”Di Randupitu, digitalisasi sudah berkembang dengan baik. Contohnya, UMKM sudah memiliki marketplace sendiri, dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Gempar semakin eksis,” terangnya.

Menurut Samsul, digitalisasi juga dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah administrasi, seperti ketidaksinkronan data antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).”Contohnya, data orang tidak mampu antara Dinsos dan Dispendikbud sering kali tidak sama. Digitalisasi yang diterapkan dengan baik akan membuat data di seluruh dinas menjadi lebih sinkron,” jelasnya.

-Baca juga: Rapat Koordinasi Pengamanan Persekabpas Pasuruan VS Tornado FC, Pertandingan Siap Digelar

Pelatihan Praktis untuk Ketua RT dan RWKegiatan pelatihan digitalisasi untuk Ketua RT dan RW ini merupakan langkah lanjutan Pemdes Randupitu setelah sebelumnya menggelar roadshow ke berbagai dusun untuk memberikan edukasi digital kepada warga.”Kali ini giliran Ketua RT dan RW yang diajari praktik langsung, karena mereka adalah ujung tombak pemdes. Mereka diharapkan menjadi penggerak digitalisasi di masyarakat,” ujar Kepala Desa Randupitu, Mochammad Fuad.

Pelatihan ini dipandu langsung oleh Dani, seorang ahli IT dari Malang. Peserta diajarkan cara membuat pengajuan surat melalui situs web www.Kembangrandu.online hingga berhasil mencetaknya.”Peserta bebas membuat surat apa saja, tetapi harus sampai selesai dan dicetak. Ketua RT dan RW inilah yang nanti akan menjawab pertanyaan warga terkait digitalisasi,” jelas Dani.

Dari pantauan di lokasi, para Ketua RT dan RW tampak antusias mengikuti pelatihan. Beberapa kendala yang muncul langsung diatasi dengan bantuan pemandu, anggota BPD, dan perangkat desa lainnya.”Pemberian insentif kami lakukan di akhir sesi, setelah pelatihan selesai. Jadi, suka tidak suka, mereka harus ikut pelatihan dulu,” tutur Fuad sambil tertawa kecil.

Sebagaimana kegiatan sebelumnya di Dusun Babat (9/12/2024), setelah pelatihan selesai, setiap Ketua RT juga diberikan plakat nomor rumah seluruh warga di wilayahnya. Plakat ini wajib dipasang dan didokumentasikan sebagai bukti, lengkap dengan data pemilik rumah.