Sidak Pasar Pandaan: Daging Berair Diduga Glonggongan, Pedagang Dapat Peringatan Terakhir

Sidak Pasar Pandaan Pastikan Daging Aman Konsumsi

Pandaan, 10 Maret 2024 – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan bersama tim gabungan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap produk pangan asal hewan di Pasar Baru Pandaan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengawasi peredaran hewan dan produk hewan guna memastikan keamanan konsumsi masyarakat.

Tim Sidak

Tim yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari berbagai pihak terkait, di antaranya:

• Kadis Keswan Kab. Pasuruan, drh. Ainur Arfiah
• Kabid Keswan Kab. Pasuruan, drh. Panti Aspari
• Kasikesmavet Kab. Pasuruan, drh. Yuliana
• Petugas Teknis Peternakan Kec. Pandaan, Hj. Sulasmina
• Kepala UPT RPH Kab. Pasuruan, Sugeng Hariyanto
• Petugas RPH Pandaan, Rifai Zuhri
• Pengelola Pasar Baru Pandaan, Sugiman Budi Santoso, S.M
• Kanit II Sat Intelkam Polres Pasuruan, Aiptu Dian Ony
• Satpol PP Kec. Pandaan, Misbah
• Analis perdagangan Disperindag Kab. Pasuruan, Subakti Utoma, S.H.
• Penera Ahli Muda, Faisal Irzik
• Kepala UPT Pengelola Pasar, Nahnu Halefi, S.H
• Kanit II Reskrim Polres Pasuruan, Ipda Eko Hadi Saputro
• Anggota Polsek Pandaan

Temuan Sidak

Dalam sidak ini, tim menemukan seorang pedagang daging bernama Bapak M. Yusuf yang berdagang di Pasar Baru Pandaan. Ia berasal dari Desa Katerungan, Kec. Krian, Kab. Sidoarjo. Daging sapi yang dijualnya sebanyak 3 kwintal dengan harga Rp105.000 – Rp110.000 per kilogram.

Daging tersebut berasal dari jagal H. Mukhlis yang juga berasal dari Krian, Sidoarjo. M. Yusuf telah berdagang di Pasar Baru Pandaan selama 10 tahun dan juga memasok daging ke Pasar Bangil.

Hasil Investigasi

Petugas menemukan indikasi bahwa daging yang dijual M. Yusuf berair, yang mencurigakan sebagai daging glonggongan. Untuk memastikan, petugas mengambil sampling ½ kg daging untuk diuji di laboratorium.

Padahal, Dinas Keswan Kab. Pasuruan telah dua kali melakukan pembinaan kepada M. Yusuf terkait praktik ini. Namun, pada sidak kali ini, indikasi daging glonggongan masih ditemukan. Oleh karena itu, petugas memberikan peringatan terakhir. Jika pelanggaran ini kembali terjadi, pedagang akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Kesimpulan

Kegiatan sidak ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan keamanan pangan bagi masyarakat. Daging glonggongan berpotensi merugikan konsumen karena kualitasnya yang buruk dan kadar airnya yang tinggi. Diharapkan, para pedagang dapat mematuhi aturan yang berlaku agar produk yang beredar di pasar tetap aman dan berkualitas.