SEPUTAR PASURUAN RELIGIUS VIRAL POLITIK JELAJAH WISATA SENI KERAJINAN NEWS SEPUTAR AKTOR LIPUTAN STREET PHOTOGRAPHY SPORT INTERNASIONAL LINTAS HARIAN LIHAT SEMUA KATEGORI

Sosialisasi Bank Sampah Dan Komposter: Upaya Nyata Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Zona Waktu 10:27 PM, 22 Februari 2025
-Kategori: Pasuruan Event
Thumbnail

Pasuruan, 22 Februari 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Bank Sampah Gesang (Gemi Sampah Palang) bersama dengan PT. Rapidplast Indonesia menggelar kegiatan sosialisasi bank sampah dan pelatihan pembuatan kompos bagi masyarakat Dusun Palang, Desa Lemahbang, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL), masyarakat setempat, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya yang peduli terhadap pengelolaan sampah dan keberlanjutan lingkungan.

Latar Belakang Kegiatan

-Baca juga: Jambore Seni Lereng Gunung: Menghidupkan Kembali Kearifan Alam

Permasalahan sampah menjadi salah satu isu lingkungan yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Setiap harinya, ribuan ton sampah dihasilkan dan sebagian besar berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa adanya pemilahan yang memadai. Padahal, sampah yang dikelola dengan baik tidak hanya dapat mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga memiliki nilai ekonomi.

Dusun Palang, seperti banyak daerah lainnya, menghadapi tantangan serupa. Meningkatnya jumlah sampah rumah tangga serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah membuat kondisi lingkungan semakin memprihatinkan. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan solusi nyata dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas.

Poin Utama Sosialisasi

1. Pengenalan Bank Sampah: Sampah Jadi Tabungan

Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah mengenalkan konsep bank sampah kepada masyarakat. Bank Sampah Gesang yang telah beroperasi sejak tahun 2020 membuktikan bahwa sampah yang dipilah dengan baik dapat memiliki nilai ekonomi.

-Baca juga: Banser Bangil Dirikan 14 Posko Mudik Lebaran 2025, Siap Kawal Pemudik hingga Kampung Halaman

Dengan sistem bank sampah, masyarakat dapat menyetorkan sampah yang sudah dipilah (seperti plastik, kertas, dan logam) untuk kemudian dikonversi menjadi saldo tabungan. Saat ini, Bank Sampah Gesang telah memiliki 60 nasabah, mayoritas berasal dari kalangan ibu rumah tangga yang kini lebih sadar akan pentingnya memilah sampah.

“Sampah yang selama ini dianggap tidak berharga ternyata bisa menjadi sumber tambahan ekonomi. Selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, sistem ini juga membantu warga mendapatkan manfaat finansial,” ujar salah satu pengurus Bank Sampah Gesang.

2. Pelatihan Pembuatan Kompos: Memanfaatkan Sampah Organik

-Baca juga: Pasuruan Finswimming Championship 2025: Ajang Seleksi Atlet Muda Berbakat dan Pusat Prestasi Jawa Timur

Selain sampah anorganik yang dapat didaur ulang, sampah organik juga dapat dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi pupuk kompos. Dalam sesi pelatihan ini, masyarakat diajarkan bagaimana cara membuat kompos menggunakan metode sederhana dengan komposter.

Proses ini melibatkan fermentasi sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan yang dapat menghasilkan pupuk alami berkualitas tinggi. Hasil kompos ini kemudian dapat digunakan untuk pertanian, penghijauan, atau bahkan dijual sebagai produk bernilai ekonomi.

“Kami berharap setelah pelatihan ini, masyarakat bisa mulai mempraktikkan pembuatan kompos di rumah masing-masing. Dengan begitu, jumlah sampah yang berakhir di TPA bisa dikurangi secara signifikan,” kata salah satu fasilitator pelatihan.

-Baca juga: Menjelang Bulan Ramadhan, Ziarah Jadi Tradisi Warga Pasuruan

3. Apresiasi dan Dukungan dari Pemerintah

Dalam sambutannya, Pak Toni, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, menyampaikan apresiasi terhadap program ini. Ia menekankan bahwa pengelolaan sampah berbasis komunitas seperti bank sampah dan komposter sangat membantu dalam mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke TPA.

“Kami sangat mendukung inisiatif seperti ini. Selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, program ini juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Jika lebih banyak komunitas mengadopsi sistem ini, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ujar Pak Toni.

-Baca juga: Konsolidasi Banser Jelang Apel Akbar Semakin Matang, Apel Tiga Matra Semakin Sukses

4. Peran PT. Rapidplast Indonesia dalam Mendukung Keberlanjutan Lingkungan

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility / CSR), PT. Rapidplast Indonesia turut serta dalam kegiatan ini. Perusahaan ini berkomitmen untuk mendukung berbagai program yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, kami mendukung penuh kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya mengelola sampah dengan bijak,” ungkap perwakilan PT. Rapidplast Indonesia.

-Baca juga: Lailatul Tawa: Open Mic Ramadan 2025, Tawa Berjamaah di Jathara Cafe!

Selain mendukung secara finansial, perusahaan ini juga memberikan bantuan berupa peralatan komposter serta menyediakan wadah-wadah pengumpulan sampah yang akan digunakan dalam sistem bank sampah.

Dampak dan Manfaat Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi ini memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat, antara lain:

✅ Meningkatkan Kesadaran Lingkungan: Masyarakat semakin memahami pentingnya memilah sampah dan mengelolanya dengan baik.

✅ Mengurangi Sampah yang Masuk ke TPA: Dengan adanya bank sampah dan komposter, jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA bisa berkurang secara signifikan.

-Baca juga: Pawai Ogoh-Ogoh di Tosari 2025: Kolaborasi Banser dan Pecalang Jaga Ketertiban

✅ Memberikan Manfaat Ekonomi: Sampah yang sebelumnya tidak bernilai kini bisa menjadi tambahan pemasukan bagi warga.

✅ Mendorong Kemandirian Masyarakat: Dengan pelatihan pembuatan kompos, warga bisa memanfaatkan limbah organik untuk keperluan pertanian atau penghijauan sendiri.

✅ Meningkatkan Kolaborasi Antar Pihak: Keterlibatan pemerintah, perusahaan swasta, dan masyarakat menunjukkan bahwa masalah sampah bisa diselesaikan melalui kerja sama berbagai pihak.

-Baca juga: SAHURUN 5KM: Lari Malam di Bulan Ramadhan yang Penuh Tantangan dan Kebersamaan

Harapan dan Kesimpulan

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan mengadopsi sistem bank sampah serta komposter sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

-Baca juga: Bumdes Candi Berkah Bagikan Belanja Gratis, Warga Candibinangun Antusias

Jika program ini berhasil diterapkan secara berkelanjutan, bukan tidak mungkin Dusun Palang bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan bernilai ekonomi.

“Sampah bukanlah masalah, tetapi peluang jika kita bisa mengelolanya dengan benar.”

Dengan semangat kebersamaan dan kesadaran yang terus meningkat, mari kita wujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan!

-Baca juga: DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan Sebar 3.000 Takjil di 24 Kecamatan, Wujud Kepedulian Ramadan

author

rhiif

Sarankan Edit Report Peristiwa Share

Join Komunitas WhatsApp @Sudut_Pasuruan - .com


Topik Lainnya